Demi masa
Sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan yang beriman dan beramal sholeh
Demi masa
Sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan nasehat kepada kebenaran dan kesabaran
Cuplikan lagu Raihan yang diambil dari terjemahan surah Al ‘Ashr 1-3 ini bercerita tentang waktu. Penting banget waktu ini sampai2 Al Quran khusus memiliki surah tentang masa atau waktu. Di surah ini Allah bersumpah dengan waktu, menunjukkan betapa pentingnya waktu bagi manusia.
Waktu merupakan sesuatu yang ga akan bisa kembali…
Berasa ga sih, kayaknya baru aja kemarin tahun berubah menjadi 2023, ga lama kemudian udah puasa, lebaran, anak2 naik kelas, sherina 2 yg ditunggu2 akhirnya tayang di bioskop, tiba2 udah november aja pertanda coldplay konser di jakarta, dan sekarang tahun berganti menjadi 2024! Time flies, right?
Dan iya banget, waktu itu ga akan kembali. Makanya dilanjutan lagu demi masanya Raihan dibilangin, berhubung waktu ga akan kembali jadi kita harus pegang 5 perkara sebelum 5 perkara memanfaatkan dengan baik waktu kita untuk:
Sehat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati
Ya namanya manusia, selama masih dikasih seneng, dikasih sehat, lapang waktu, lupa deh kalo roda berputar. Ada kalanya kita akan sakit, akan kekurangan, merasa ga punya waktu luang (ini gue banget 🥴) sampe akhirnya tanpa disadari waktu kita selesai di dunia ini. Rugi kan kalau semasa hidup waktu yang diberikan oleh Allah SWT ga kita pakai dengan baik untuk berbuat kebaikan.
Sejatinya, manusia yang merugi adalah orang yg hari ini sama dengan kemarin, dan celaka ketika hari ini lebih buruk dari kemarin 🥲
Trus gimana biar kita ga kadi orang yang merugi?
Balik lagi ke surh Al ‘Ashr, disebutkan dalam ayat ketiganya, ‘Kecuali orang-orang beriman dan beramal shaleh serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran’.
Jadi, pagi ini tiba2 saya kontemplasi. Saya kepikiran berapa waktu kerja saya yang terbuang yang saya gunakan bukan untuk bekerja 🥹
Dateng pagi, ga langsung kerja. Makan dulu, hahahihi dulu. Jelang siang, kepotong lagi untuk shalat dhuha.
Sedikit bercerita, saya punya mantan pemimpin yg bilang, shalat dhuha itu sunnah, kerja itu wajib. Jadi jangan korbankan yg wajib untuk yg sunnah. Beliau pun memberi contoh dengan shalat dhuha sebelum jam kerja 😊 keren ya…
Okey, saya lanjutin rutinitas harian saya. Jam 12 istirahat kantor, kadang2 balik jam 2. Kerja lagi sampe sore, tiba2 udah jam 5. Bawaannya udah pengen pulang aja 😆
Padahal kalo dihitung 8 jam kerja, dengan tambahan waktu sarapan plus istirahat siang yg molor, harusnya saya pulang jam 7 malam. Inipun belum dipotong sama waktu yg terbuang untuk chit chat bareng rekan kerja, whatsappan, telponan…
Astaghfirullahal’adzhiim… ampuni aku ya Allah 🥹
Lagi galau2 dan mikir untuk berubah lebih disiplin waktu, tiba2 sore ini temen lama saya ngasih ‘nasehat’ melalui chat ringan.
Berawal dari saya cerita ke dia bahwa saya baru selesai ngobrol sama temen kerja di belakang, temen lama saya malah memberikan rumus nominal gaji perbulan dibagi 173 untuk menghitung gaji kita per jam. ’Bayangin setiap kita korup waktu nanti diminta pertgjwban’ katanya.
JLEB…
Ini yang dibilang saling menasehati untuk kebenaran. Walaupun nasehat ini datengnya bukan dari orang bener (wkwkwk sorry brodi 😆) tapi ga ada yg kebetulan. Saya merasa ini adalah lanjutan dari kontemplasi saya pagi ini, supaya saya semakin semangat untuk berubah menjadi lebih baik, supaya saya ga masuk golongan orang yg merugi.
Saya pernah belajar mengenai seven habits covey, gimana mengubah kebiasaan2 kita untuk hidup yang lebih efektif. Berdasarkan penelitian, ketika kita udah menjalankan kebiasaan baru paling nggak selama 21 hari, selanjutnya kita akan terbiasa dengan perubahan tersebut.
Semoga saya belum terlambat mulai terbiasa untuk lebih disiplin waktu dalam bekerja, supaya saya terhindar dari kerugian dan terlebih supaya gaji yang saya terima halal dan berkah. Insya Allah 🤲🏻
(485)